Nganjuk LN.99 - Perputaran roda ekonomi merupakan nadi bagi kehidupan di setiap jengkal tanah di muka bumi ini. Terlebih pada momen momen tertentu pasti ada pemandangan atau insiden istimewa yang terjadi.
Seperti halnya yang terjadi hari ini,sekelompok orang yang berkumpul untuk ambil bagian dalam menghidupkan pusat perbelanjaan tradisional yang sudah puluhan tahun bahkan ratusan tahun menjadi aktifitas rutin setiap 2 kali dalam sepekan.Tempat ini merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dengan menggunakan kesepakatan harga yang tidak baku, namun bisa membuat suasana hidup.
Pasar Wonosari desa Sumber kepuh Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, salah satu pusat perbelanjaan yang selalu aktif selama ratusan tahun,meskipun tidak terlalu besar namun tempat ini bisa membuat ekonomi di desa tersebut berjalan.Terlebih hari ini sehari menjelang ramadhan, banyak pengunjung yang datang dari luar daerah bahkan luar kota yang datang hanya sekedar untuk melepas rindu mengenang masa masa di desa dulu,"Saya datang jauh ke pasar ini selain saya bersilahturahmi dan nyekar ke makam keluarga, saya juga kangen dengan suasana desa ini, terlebih saaat ini pasaran legi(hitungan jawa. red)ini kesempatan saya untuk melepaskan rindu dengan suasana pasar ini dengan belanja jajan jajan tradisional yang di Pacitan tidak ada"kata Kancil salah satu pengunjung dari Pacitan, Jum'at, 28/02/2028.
Lain dengan cerita dari para pedagang yang sudah puluhan tahun menjadi penjaja dagangan berkeluh kesah bahwa saat ini pasar sepi, bahkan sudah hampir beberapa tahun ini mengalami penurunan omset"Masio sakniki prepekan pekene sepen(walaupun saat ini puncak waktu belanja menjelang ramadhan tetapi pasarnya sepi. red)" kata Mak Yah penjual tempe pada awak media,Jum'at legi 28/02/2025.
Dinamika perjalanan dan perkembangan pasar tradisional seakan tergeser oleh menjamurnya pasar modern yang saat ini sudah merambah pedesaan, sehingga para pelaku market tradisional seakan hidup segan mati tak mau. (Emy/red)