Kampung Pancasila Fest Digelar Dipasar Legi Kota Blitar - Labotarium Nasionalisme

Blitar - Lintasnasional99.com - Dipelataran parkir Pasar Legi Kota Blitar menjadi saksi geliat kebudayaan yang sarat nilai Pancasila pada Rabu, 18 Desember 2024. Acara bertajuk Kampung Pancasila Fest 2024 itu  berhasil menjadi ajang kolaborasi berbagai pihak untuk merayakan nilai-nilai kebangsaan yang telah mengakar di tengah masyarakat Kota Blitar.

Dalam sambutannya, Wali Kota Blitar Santoso menekankan pentingnya semangat gotong royong dan kebersamaan dalam membangun Kota Blitar sebagai Bumi Bung Karno yang sarat sejarah. “Acara ini bukan sekadar festival, melainkan sebuah pernyataan bahwa nilai-nilai Pancasila hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Blitar,” ujar Santoso. 

Menurut dia, Kampung Pancasila Fest menjadi simbol kuat tentang peran Kota Blitar sebagai laboratorium nasionalisme, tempat Pancasila digali, dirawat, dan diterapkan.

Kegiatan yang mengusung tema Hanggayuh Darmaning Kautaman itu berlangsung meriah dari pagi hingga malam. Festival ini diinisiasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Blitar dan melibatkan kerja sama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) serta stakeholder lainnya.

 Kepala Bakesbangpol Kota Blitar Toto Robandiyo menyebut kolaborasi sebagai kunci sukses acara ini. “Kegiatan ini melibatkan banyak pihak, dari dinas, kecamatan, hingga kampung-kampung Pancasila. Semua bekerja dengan semangat gotong royong,” ujar Toto.

Festival ini diawali dengan lomba mewarnai gambar Garuda yang diikuti anak-anak TK dari empat kelurahan Kampung Pancasila. Sekitar 100 anak berpartisipasi, menciptakan suasana semarak di lantai dua Pasar Legi. 

Menjelang sore, babak penyisihan cerdas cermat Pancasila menghadirkan sembilan tim dari Kampung Pancasila se-Kota Blitar. “Lomba ini bertujuan memupuk pemahaman nilai-nilai Pancasila di kalangan anak muda. Mereka adalah generasi penerus yang akan menjaga ideologi bangsa,” tambah Toto.

Saat malam tiba, suasana berubah khidmat dengan kirab wali kota Blitar dan jajaran forkopimda dari Kampung Pancasila Kelurahan Sukorejo. Dengan busana batik khas dan pakaian tradisional tempo dulu, rombongan disambut meriah oleh tarian jaranan serta barongsai dari Kelenteng Poo An Kiong. Di panggung utama, anak-anak SD memandu seluruh hadirin untuk mengucapkan Pancasila secara serentak -momen yang memupuk rasa kebersamaan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

Acara puncak menghadirkan grebeg pasar rakyat, simbol tradisi gotong royong yang menjadi napas utama festival ini. Selain itu, kesepakatan Kampung Pancasila Bebas Sampah ditandatangani oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar bersama perwakilan kelurahan, menunjukkan komitmen kuat terhadap kebersihan lingkungan. “Kebersihan adalah cerminan masyarakat yang beradab. Ini menjadi bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya ideologi, tapi juga praktik sehari-hari,” ujar Santoso. 

Sorotan lain dari Kampung Pancasila Fest 2024 adalah pagelaran seni bertajuk Cayang: Hanggayuh Darmaning Kautaman. Sendratari ini memadukan seni tradisional campursari, wayang orang, dan wayang kulit. Lakon yang diangkat bercerita tentang Raja Ramawijaya dan rakyatnya yang bahu-membahu membangun jembatan untuk melawan raja Alengka. Cerita ini menjadi refleksi nilai gotong royong dan pengorbanan demi kebaikan bersama.

“Melalui seni tradisional, kita bisa menyampaikan pesan yang mendalam tentang nilai-nilai luhur Pancasila,” ujar Toto Robandiyo. 

Kegiatan ini tak lepas dari peran berbagai pihak. Selain Bakesbangpol, sejumlah dinas ikut berkontribusi sesuai tugas masing-masing. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, misalnya, meluncurkan program untuk mendukung produksi alat usaha masyarakat. Sementara, Dinas Pendidikan memastikan suksesnya lomba-lomba edukatif seperti mewarnai dan Cerdas Cermat Pancasila.

Dinas Kominfo dan Statistik juga memainkan peran krusial dalam memublikasikan acara ini melalui media sosial dan siaran langsung di YouTube. “Teknologi membantu memperluas jangkauan acara ini, agar masyarakat Blitar maupun luar daerah bisa ikut merasakan semangat Pancasila,” ujar Kepala Dinas Kominfotik Kota Blitar Mujianto. 

Kehadiran masyarakat Kota Blitar, mulai dari anak-anak hingga orang tua, menunjukkan bahwa nilai Pancasila tetap hidup dan relevan. Salah satu warga, Siti dari Kelurahan Ngadirejo, menyatakan kegembiraannya mengikuti acara ini. “Kami bangga bisa menjadi bagian dari Kampung Pancasila. Semangat kebersamaan seperti ini harus terus dijaga,” ujarnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan fashion show bertema Patria Wastra, yang menampilkan kolaborasi busana tradisional dengan musik keroncong dari Galih Jati Kelurahan Kauman. Lagu Bersuka Ria mengiringi setiap langkah para model, menambah kesan syahdu dan membangkitkan nostalgia tempo dulu.

Wali Kota Santoso menutup acara dengan harapan besar. “Festival ini adalah awal dari gerakan yang lebih luas untuk memperkuat identitas Blitar sebagai kota nasionalisme. Kolaborasi yang terjadi hari ini harus menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga nilai Pancasila,” pungkasnya.(tri-sdr)