PROSESI HARI JADI GONDOSARI PACITAN KE 122 SEDOT RIBUAN PENGUNJUNG LOKAL DAN MANCA NEGARA.

"GUYUB RUKUN MBANGUN DESO"

Pacitan LN.99 - Adat atau tradisi yang melekat di masyarakat desa tidak lepas dari sejarah atau asal usul suatu wilayah. Salah satu tradisi yang masih dijaga kelestarianya adalah budaya memperingati hari jadi desa. 
Para pelaku sejarah dan generasi penerus desa Gondosari kecamatan Punung kabupaten Pacitan Jawa Timur adalah salah satunya yang sampai saat ini tetap melestarikan budaya tersebut. 
Pahargyan atau peringatan hari jadi desa Gondosari yang pada tahun 2024 ini genap berusia 122 tahun, merupakan pengejawantahan semangat dari seluruh masyarakat desa dan pemerintah desa Gondosari dalam membangun desa.Kegiatan yang dilaksakan selama  tiga hari tiga malam berturut turut dari tanggal 07 - 09 Juni 2024 ini benar benar merupakan ajang kebersamaan masyarakat desa Gondosari. 
Rangkaian kegiatan pada hari  pertama dengan menggelar volly antar dusun dilanjutkan pada malam harinya dengan acara pengajian umum dengan mendatangkan penceramah dari luar daerah  Ustadz  Drs. KH.Kasanun MA.           

 Dalam ceramahnya ustadz tersebut mengulas tentang nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pengajian itu sendiri dihadiri tidak kurang dari 6.000 pengunjung. 
"Kegiatan hari jadi desa Gondosari selalu dilaksanakan berdasarkan penanggalan Jawa, yaitu pada hari Jum'at kliwon, sabtu legi dan terakhir pada hari ahad pahing pada bulan longkang di setiap tahunnya. Kegiatan ini sebagai ucapan syukur kepada Alloh saw yang telah memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat Gondosari.Selain itu kegiatan ini juga bentuk ingatan kita kepada para tokoh yang babat desa,namun ada yang lebih penting lagi yaitu kegiatan ini sebagai pemupukan rasa persatuan dan kesatuan antar warga " jelas  Raden Tumenggung Suhendro Hadipuro ketua panitia hari jadi Desa Gondosari pada aqak media 09/06/2024.

Kegiatan pada hari  kedua ini tidak kalah satunya pada hari sebelumnya, pada siang hari dilaksanakan kegiatan turnamen  bolla volly antar desa Gondosari, Tamanasri, Pelem, Tinatar dan desa Kebonsari yang kemudian dilanjutkan pada malam hari berupa pentas seni dari siswa siswi PAUD  dan penampilan seni rontek. Yang luar biasa pada hari kedua ini adalah kegiatan pentas seni yang mampu menyita perhatian tidak kurang dari 8.000 pengunjung. 
Rasa haru terpancar dari wajah sang kepala desa Gondosari

 "Terima kasih kepada Seluruh masyarakat Desa Gondoaari yang sudah bahu membahu bergotong royong mensukseskan acara ini. Kepada panitia yang sudah berkorban apa saja demi terselenggaranya ruwatan desa ini, dan kepada seluruh yang mendukung acara ini, saya tidak bisa berkata apa apa.Tanpa masyarakat dan seluruh pendukung acara ini saya bukan apa apa! "kata Ny.MT.F. Indah Wahyuningtyas,SE kepala desa Gondosari pada awak media 09/07/2024.


Puncak acara hari jadi Desa Gondosari jatuh pada hari Minggu paing 09/06/2024, pada hari puncak ini kegiatan diawali dengan jalan sehat yang dikuti lebih dari 5.000 peserta dan dilanjutkan dengan senam aerobik.Pada siang hari sebagai puncak kegiatan adalah prosesi hari jadi dan gambyong masal yang diikuti masyarakat atau gelaran tayub bersama.Dalam acara prosesi ini masyarakat yang terlibat lebih dari 10.000 peserta." Suksesnya acara ini tidak lepas dari kerja sama panitia dan masyarakat yang dilakukan atas komando ketua panitia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan para pelaku UMKM yang ada di desa Gondosari dan juga untuk meningkatkan daya saing terhadap pelaku UMKM yang lain. Harapan kami, kegiatan tahun depan akan lebih meriah lagi dengan mengutamakan kebersamaan" pungkas Raden Tumenggung Suhendro Hadipuro. 

Ratusan pelaku UMKM baik dari dalam dan luar desa Gondosari memadati lapak yang sudah disediakan oleh panitia.Bukan hanya itu,kemeriahan prosesi hari jadi ini juga merupakan gelar budaya yang menyita perhatian wisata asing yang ikut menyaksikan dan mengabadikan momen tersebut dengan ponselnya masing-masing. 

Tidak cukup sampai siang hari saja puncak acara prosesi, namun pada hari ke tiga masih dilanjut kan lagi si malam hari berupa penampilan seni budaya dari Perguruan pencak silat SH dan IKS. Serangkaian kegiatan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah daerah kabupaten Pacitan, nampak hadir dalam kegiatan tersebut forkopimda, forkopinca Punung dan seluruh kepala desa se kecamatan Punung. Tidak ketinggalan  PAKASA BUMI WENGKER  PACITAN keraton Kasunanann  Surkarta Hadiningktat juga hadir dalam acara budaya ini,acara ini terselenggara atas kerja bareng seluruh elemen masyarakat termasuk dukungan penuh dari linmas dan kepolisian setempat.(Addy.MG)