Pacitan LN.99 - .Agenda tahunan berupa gelar budaya sebagai ajang pelestarian akar budaya Jawa terus dikembangkan oleh pemerintah Desa Glinggangan kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan Jawa Timur.
Kegiatan yang selalu di gelar dalam setiap tahunnya mengambil waktu pada perhitungan kalendar jawa tepatnya pada bulan longkang. Seperti halnya di tahun 2024 ini, kegiatan berlangsung pada hari Rabu Wage bulan Longkang tepatnya Rabu tanggal 22/05 2024.Acara yang berlangsung beberapa hari ini mengambil tema "Dengan Bersih Desa mari kita wujudkan Glinggangan Bersih, Sehat menuju indah, demi terciptanya masyarakat ya g sehat aman tentram dan sejahtera, TANSAH NYAWIJI GANYAMBUNG ROSO TUMUJU GLINGGANGAN RAHAYU BAGYO MULYO"
Acara diawali arak arakan tumpeng raksasa beserta Kepala Desa dan Istri yang diikuti oleh ratusan peserta tersebut diberangkatkan dari depan pendopo balai desa Glinggangan menuju panggung utama yang dipusatkan di Puncak Gunung Manggis(PGM).
Kegiatan budaya yang menyita ribuan pasang mata ini patut diacungi jempol. Karena agenda budaya yang hanya berskala desa namun menyita perhatian ban yang pengunjung lokal dan luar daerah bahkan a nampak beberapa wisataaan manca negara turut hadir menyaksikan gelar budaya tersebut.
Di Panggung utama nampak beberapa pejabat baik dari forkopinca Pringkuku serta forkopimda Pacitan.Yang lebih membanggakan lagi adalah turut hadirnya beberapa anggota legislatif dari daerah pemilihan Pacitan Satu. Serta seluruh kepala desa yang berada wilayah Kecamatan Pringkuku ikut meramaikan acara tersebut.
"Acara budaya atau bersih desa Glinggangan ini selalu kita laksanakan dengan semangat gotong royong yang melibatkan seluruh masyarakat Glinggangan.Semoga dengan acara bersih desa ini masyarakat Glinggangan akan lebih guyup atau bersatu dalam membangun desa. Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam suksesnya acara ini."kata Wahono kepala desa Glinggangan pada awak media 22/04/2024.
Selain prosesi asal usul desa sesuai buku babon desa, kegiatan juga mengandung makna begitu adi lucunya budaya Jawa tempo dulu.Ratusan pendukung gelaran budaya ini meliputi beberapa organisasi dan lembaga selain masyarakat desa.
Dengan berakhir nya kegiatan prosesi bersih desa, acara dilanjutkan dengan panggung gembira dan ramah tamah. Dan pada malam harinya akan dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit " Kegiatan budaya ini akan kita lestarikan sampai kapanpun, agar generasi mendatang faham akan arti sejarah melalui gelaran budaya"pungkas Wahono(Addy.MG)