Pacitan LN. 99.Komoditi Cabai merupakan salah satu komoditas yang unik, karena harga dan daerah penghasil nya tidak bisa merata. Sehingga kita sering disibukan dengan urusan harga cabai. Terutama kaum ibu rumah tangga kadang menjerit dengan harga cabai yang selangit. Terlebih pada momen momen tertentu harga cabai pasti mengalami kenaikan yang signifikan.
Untuk itu kementrian Pertanian melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan menggelontorkan dana yang bersumber dari APBN 2023 untuk kegiatan Kampung Cabai seluas 10 H. "Ini adalah langkah preventif dari pemerintah untuk menjaga harga dan ketersediaan komoditas cabai yang sering terjadi kelangkaan dan menimbulkan gejolak di masyarakat. Melalui program kampung cabai ini diharapkan produksi cabai dapat dimaksimalkan sehingga masyarakat akan merasa nyaman. Terlebih pasar cabai sendiri sudah tidak disangsikan lagi. Begitu hasil cabai meningkat maka pasar sudah siap untuk menampung. Tahun ini Kabupaten Pacitan mendapat alokasi kegiatan berupa program penanaman cabai secara kelompok seluas 10H.Saat ini petugas dari Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian sedang PCPL(pencarian calon penentuan lokasi).Untuk program kampung cabe di Pacitan ada di dua desa yaitu Desa Gunungsari Kecamatan Arjosari dan Desa Tambak Rejo Kecamatan Pacitan."jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan Ir.Pamuji ,MP melalui Kepala Bidang TPH Gatut Winarso, SP,M.Sc kepada media LN. 99 biro Pacitan jum'at 27/01/2023
Kegiatan serupa sebenarnya sudah pernah ada dan sangat bagus hasilnya.Sehingga tahun ini pemerintah pusat kembali mengalokasikan tersebut di Pacitan. Selain menambah penghasilan petani akan tambah ilmunya "Kegiatan ini sangatlah bermanfaat untuk petani, karena setelah petani itu merasakan hasil dari menanam cabai maka hal serupa akan berkelanjutan dengan sendiri nya. Karena petani akan menerima bantuan langsung di rekening kelompok dan DKPP hanya memberikan rekom dan memberikan rilis hal hal yang akan dibutuhkan. Selain itu petani akan merasa beruntung karena bisa menentukan varitas apa yang cocok dengan lahan di Pacitan. Terlebih nantinya petani akan untung berupa alat atau sarana berupa barang yang mereka beli dari program ini.Jadi kalaupun masa tanam nanti pada bulan Juni/Juli maka pada bulan Oktober sudah bisa panen". pungkas Gatut Winarso.